Rabu, 03 September 2014

masa

Suatu hari di masa depan, ada kunang-kunang mengintip bayangan kita dari balik jendela.
Kemudian dengan kepakan cahayanya, ia menari bersamaa kilatan mata kita yang benderang.

Suatu hari nanti, ada anak kecil menangis di muka rumah kita.
Kemudian dengan sentuhan lembut ayahnya, ia diangkat kepangkuan.

Suatu hari nanti, ada seorang ayah duduk di teras rumah kita.
Kemudian dengan senyum ringan, anak kecil naik ke atas kursi kayunya.

Suatu hari nanti, saat kemudian suatu hari itu tak berarti lagi.
Saat akan menjadi sedang, Lalu telah menghilang dalam kenangan. 

Suatu hari nanti akan meninggalkan kita,
Suatu hari nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar