Senin, 28 Maret 2016

K(apital)amu

tangan kecilku mencoba menggapai
kamu...
yang besar dan tak terjamah.


aku abu,
kamu tungku.

aku hilang bersama debu.

MALING dan PELACUR

rok pendek dan baju setengah dada,
menggantung di tubuhnya.
senyum tipis megembang pada mukanya yang kusut:
debu jalan ditelannya begitu saja.


aku turun dari motor kumalku,
memegang pundak dan menyisipkan selembar kertas hijau di balik dadanya.
mukanya beringsut
tiga lembar kertas biru menyusul terselip di antara payudaranya:
senyum kembali kembali menghiasi wajahnya.

dengan lembut ia menarik tanganku,
perlahan kam masuk ke kamar penuh debu.

empat puluh lima menit kemudian,
dengan keringat yang menyegarkan
aku kembali ke pemukiman...

...menunggui beberapa rumah yang pemiliknya lelap dalam dengkuran
...atau pergi entah kemana

KAMU



kepadaku, ia mengaku sebagai cahaya
dan aku percaya
begitulah yang tampak padanya

kepadaku, ia mengaku sebagai cinta
dan aku percaya
begitulah yang tampak padanya

kepadaku, ia mengaku sebagai bahagia
dan aku percaya
begitulah yang tampak padanya

tapi padaku,
ia pergi tiba-tiba
membawa semua yang tampak itu bersamanya

padaku,
cahaya, cinta, dan bahagia
telentang kaku tanpa daya

padaku,
semua hadir sedia kala
dalam wajah yang lainnya.




Jamuresi, Maret 2016.