Senin, 28 Maret 2016

MALING dan PELACUR

rok pendek dan baju setengah dada,
menggantung di tubuhnya.
senyum tipis megembang pada mukanya yang kusut:
debu jalan ditelannya begitu saja.


aku turun dari motor kumalku,
memegang pundak dan menyisipkan selembar kertas hijau di balik dadanya.
mukanya beringsut
tiga lembar kertas biru menyusul terselip di antara payudaranya:
senyum kembali kembali menghiasi wajahnya.

dengan lembut ia menarik tanganku,
perlahan kam masuk ke kamar penuh debu.

empat puluh lima menit kemudian,
dengan keringat yang menyegarkan
aku kembali ke pemukiman...

...menunggui beberapa rumah yang pemiliknya lelap dalam dengkuran
...atau pergi entah kemana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar