Jumat, 17 April 2020

Putri Cantik dan Pelayan Buruk Rupa (cerpen berbahasa Indonesia)

Putri Cantik dan Pelayan Buruk Rupa


ilustrasi: Ahmadi, Pematang Siantar, 2019

18.30

Alissa melihat keluar jendela kampusnya. Ia berdiri di lantai lima, kelas paling ujung di bangunan itu. Seseorang mencoba menyorotnya dengan lampu senter murah pinggir jalan.

Sial! Sepertinya hanya tukang senter pinggir jalan yang sedang uji coba.
Katanya dalam hati.

Ia kembali duduk di kursi, dan meletakan telepon genggamnya di atas meja yang terhubung langsung ke kursi itu, kursi mahasiswa pada umunya. Ia membuka pesan dari Rian yang masih di jalan dan memintanya untuk menunggu, bola matanya berputar dan memindai sekeliling, hanya hitam, abu-abu, dan sedikit sinar lampu proyek bangunan sebelah yang tak sengaja menyelinap, menyingkap tubuh membiru yang telah terbujur kaku.

Aku tak bisa masuk ke gedung. Tak ada petugas penjaga, dan semua terkunci.
Pesan dari Rian kembali masuk.