Pekat
malam ini masih saja menyesakkan dada.
Hujan
sore tadi tak sedikit pun mengobati hari-hari yang hampir mati.
Tak
tega rasanya menyaksikan hatimu yang terluka,
di
hampir seribu senja wahai ibunda.
Merindukan
purnama pada malam bulan muda.
Tapi
aku dan mereka tak lagi percaya,
Semoga
berhasil dalam jalanmu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar